Seperti biasa, kita harus tau dulu apa itu
phobia. Menurut saya, phobia itu adalah rasa ketakutan, kejijian dan rasa
sejenisya yang berlebihan terhadap sesuatu atau suatu objek, baik itu mahluk
hidup maupun benda mati yang disebabkan oleh trauma dimasa lalu. Itu menurut
saya pribadi loh. Gimana? Keren gak? *sombong dikit*
Kita tidak akan membahas phobia secara umum
untuk lebih lanjut. Sekarang saya mau bahas phobia yang saya miliki. Kenapa?
Ini kan blog puya saya. Terserah saya donk ya. Hehehe. :v
Sebagai manusia biasa yang sama-sama makan
nasi dan tinggal dibawah langit yang sama, saya juga merasakan phobia seperti
orang-orang pada umumnya. Jangan malu dengan phobia anda, ini manusiawi, tidak
melanggar hukum dan tidak diharamkan. Setau saya sih gitu.
Phobia Pertama
Ya bener. Saya punya lebih dari 1 phobia. Dan seperti pada gambar
diatas, saya phobia sama ular. Menurut saya, phobia sama ular itu wajar. Ini
phobia yang paling wajar diantara phobia-phobia yang lain. Lihat ular! Dia suka
muncul tiba-tiba, bersisik, licin, kecil, panjang, melata, berbisa dan yang
terpententing MENJIJIKAN! Jadi wajar dong ya saya takut sama ular.
Bayangkan!
/baca pelan-pelan/
ketika anda tidur, tiba-tiba ada ular kecil
menghampiri anda, kemudian dia masuk kemulut anda, tembus kelubang hidung
sebelah kanan, lalu masuk lagi kelubag hidung sebelah kiri dan tanpa anda
sadari di sudah ada didalam perut anda. BAYANGKAN!
Keesokan harinya setelah anda bangun, anda
tidak sadar bahwa didalam perut anda ada ULAR. Kemudian anda ke toilet untuk
buang air besar, tetapi pada saar anda BAB, anda merasakan sensasi tidak biasa
dan setelah anda lihat, ternyata ada seekor ular keluar dari lubang pa***t
anda. Kemudian anda pun kaget. Sehingga ular tersebut pun menggigit anda. Anda
pun berlari keluar toilet sekuat tenaga namun ular masih nyangkut di lubang
pa***t anda. BAYANGKAN! Aaaaaaaaaaaaaa!!!!!!!!
Itu lah mengapa saya benci ular.
Phobia kedua
Phobia kedua saya adalah KETINGGIAN. Ini juga
phobia yang wajar. Gak tau kenapa, tiap saya berada diketinggian terus ngeliat
kebawah rasanya seluruh darah naik kekepala. Seakan-akan muncul bayangan dari
belakang yang siap nge-dorong saya. Serem dah pokoknya. Gak mau bahas lebih
lanjut ah. Ngeri.
Phobia ketiga
Ini phobia ketiga saya. Mungkin menurut anda
ini gak penting dan saya memang gak waras karena takut sama alat ini. Weh,
jangan salah. Saya hampir mati gara-gara alat ini. Serem gak tuh.
H-a-m-p-i-r m-a-t-i. Hampir mati.
Untung saja saya diselamatkan oleh alat ini.
Itu bukan helm saya. Tapi yang pasti saya
diselametin helm. Terimakasih kepada penemu hel walaupun orangnya tidak
terkenal. Tapi ciptaan anda telah menyelamatkan saya. Terimakasih. *hormat
kepada penemu helm*
Kenapa saya takut alat ini? Ini dia
ceritanya.
Saat itu waktu menujukan pukul 18:02:47. Saya
bermaksud pulang kerumah setelah seharian bekerja PKL disalah satu
instansi pemerintah. Senja itu saya berkendara sendirian. Tak lama saya
berkendara, tibalah saya disebuah persimpangan. Lampu rambu lalu lintas menyala
dengan merahnya. Saya pun seketika berhenti. Memperhatikan sekeliling sembari
menunggu lampu berubah jadi hijau. Ketika itu saya mendengar suara bising dari
sebelah kanan. Tanpa disadari saya menoleh untuk mencari asal suara tersebut
dan tiba-tiba… JEBRET! Sebuah batu sebesar mouse komputer dibagi 6 melayang
mengahantam helm saya dengan kerasnya. Helm saya pun lecet dengan hebatnya.
Bayangkan! Kalo saja saat itu saya tidak
memakai helm, mau jadi apa kepala saya ini. Pecah, bocor dan otaknya keluar.
BAYANGKAN!
[KEJADIAN SELANJUTNYA]
2 tahun berikutnya…
Saya udah kuliah ketika itu. Saat ini pun
saya masih kuliah. Ketika itu saya berada dimushola kampus. Kemudian ada
petugas kebersihan yang memotong rumput dihalaman mushola dengan alat terkutuk
ini. Saya pun segera berlari sekuat tenaga. Bahkna Husain bolt pun akan kalah
jika saat itu dia ikut lari sama saya. Setelah udah jauh. Saya pun berbalik untuk
memastikan apakah saya udah aman atau belum. Ketika saya membalikan badan,
petugas itu sudah mematikan alat terkutuknya. Dia duduk diantara potongan
rumput. Dalam hati saya berkata “Kampreeet! Lo cuma mau nakutin gue ya. Pas ad
ague lo nyalain. Pas gak ada lo matiin”.
Tak lama kemudian, beberapa mahasiswa
mendatangi petugas itu. Saya pun segera kesana karena pengen tau. Usut punya
usut ternyata kaki petugas itu kena batu. Jadi pada saat di motong rumput,
tiba-tiba baling-baling alat terkutuk itu kena batu dan pecahannya menebus
sepatu boot nya dan menerjang masuk ke kakinya. Aaaaaaaaa!!!!!
Itulah kenapa saya phobia sama alat pemotong
rumput ini.
Itu tadi phobia-phobia yang saya miliki.
Setelah baca cerita saya, anda pasti merasa wajar kan kalo saya takut sama ular
dan alat pemotong rumput. Ya kan? Wajar kan? Saya gak copo kan? Ya kan? *minta
tolong*
No comments:
Post a Comment